TINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN BENIH, MERAUKE HADIRKAN “SIWANEN”
Ketersediaan benih dan kesiapan lahan seringkali tidak selaras pada segi waktu, ketika lahan sudah siap tanam kadang benih yang dibutuhkan belum tersedia, baik pada varietas yang dibutuhkan maupun volume kebutuhan benih. Salah satu penyebab hal tersebut adalah pengaturan waktu tanam untuk produksi benih yang belum seirama dengan waktu kebutuhan benih. Pada sisi lain, kurangnya informasi pada petani tentang ketersediaan benih pada balai benih menyebabkan seringkali petani menganggap benih yang dibutuhkan tidak tersedia. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu sistem infromasi layanan ketersediaan benih yang mudah diakses oleh berbagai kalangan.
Inisiasi membangun sistim informasi benih telah mulai dibangun oleh Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPH Bun) Merauke, yang diberi nama SIWANEN (Sistem Informasi Waninggap Neen). Penamaan SIWANEN mengadopsi bahasa suku Marind di Merauke yaitu kata Waninggap dan Neen, waninggap berarti sesuatu yang baik, sementara neen berarti benih unggul. Program SIWANEN ini berbasis digital dengan memanfaatkan web site Dinas TPH Bun akan diintegrasikan dengan Sistem Informasi Layanan Benih Bermutu Bersertifikat (SILANI BERKAT), untuk memberikan informasi ketersediaan benih yang diproduksi oleh Dinas TPH-Bun Merauke dan memudahkan penyaluran/pemasaran benih pertanian pada komoditas pangan, hortikultura dan perkebunan.
Terkait dengan program tersebut Kepala Dinas Pertanian TPH-Bun Merauke, Yosefa L. Rumaseu, S. Hut., sebagai penggagas SIWANEN berkunjung ke kantor IP2TP Merauke (21/06) untuk dengar pendapat tentang penguatan SIWANEN. Pada kesempatan tersebut Yosefa diterima oleh Kepala IP2TP Merauke, Frans Palobo,
M.Si. di ruang kerja Kepala IP2TP. Frans menyampaikan bahwa, untuk menyusun sistem informasi perbenihan harus mempertimbangkan substansi benih, seperti kelas benih, volume ketersediaan, varietas yang tersedia, dan pada setiap kemasan benih sebaiknya mencantumkan deskripsi varietas sebagai edukasi bagi petani dalam pengembangan suatu varietas.
Kehadiran SIWANEN diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan informasi ketersediaan benih produksi UPTD Balai Benih Utama (BBU) dan petani produsen benih kepada para petani ataupun para pengguna lainnya (FP)