
Percepat Tanam, Genjot Produksi – Waropen Fokus Capai Target LTT
Waropen 28 Mei 2025 – Untuk mempercepat pencapaian program Luas Tambah Tanam (LTT) tahun 2025 tim dari penanggung jawab wilayah provinsi dalam hal ini Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Papua melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Waropen Provinsi Papua. Kegiatan ini dimulai pada 27 Mei 2025 dengan agenda utama koordinasi bersama Dinas Pertanian Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Waropen serta sosialisasi aplikasi e-Pusluh yang berkaitan dengan pelaporan LTT dan SIPDPS (Sistem Informasi Penguatan Data Pangan Strategis)
Kedatangan tim BRMP Papua disambut langsung oleh Kepala Dinas Thomas Marini SP bersama Sekretaris Dinas dan para Kepala Bidang. Dalam pertemuan ini dibahas realisasi pelaksanaan LTT yang mengacu pada Keputusan Menteri Pertanian No 109 Tahun 2025. Kabupaten Waropen sendiri menargetkan LTT seluas 142 hektare untuk tahun ini
Sayangnya hingga April 2025 capaian LTT baru mencapai 27,5 hektare. Kondisi ini menunjukkan perlunya percepatan tanam agar target bisa diraih tepat waktu. Menurut Kepala Dinas tantangan di lapangan cukup kompleks mulai dari dominasi lahan tadah hujan dan ladang yang sangat dipengaruhi iklim hingga persaingan antara tanaman padi dan gulma. Tak hanya itu minimnya regenerasi petani muda juga menjadi hambatan tersendiri
“Kami sangat membutuhkan dukungan alat mesin pertanian seperti TR4 dan combine harvester supaya proses tanam bisa lebih efisien dan hasilnya maksimal” ujar Thomas Marini
Lahan padi di Waropen tersebar di dua distrik utama yaitu Distrik Inggerus dan Oudate. Di Inggerus lahan tersebar di Kampung SP 1 SP 2 dan SP 3. Sementara di Distrik Oudate tersebar di Kampung SP 4 SP 5 dan SP 6. Varietas padi yang umum ditanam antara lain IR64 Inpari 32 dan Mekongga. Sebagai bentuk dukungan terhadap program swasembada pangan tim BRMP Papua juga menyerahkan benih padi varietas Mekongga kelas SS sebanyak 5 kg untuk diseminasi lebih lanjut di lapangan
Masih di hari yang sama tim BRMP Papua menggelar audiensi dengan 43 penyuluh pertanian di ruang pertemuan dinas. Hadir sebagai narasumber adalah Dr Ir Batseba MW Tiro MP dan Muhammad Nur SST MP dari BRMP Papua
Dalam audiensi ini terungkap bahwa sebagian besar penyuluh belum familiar dengan sistem pelaporan LTT melalui aplikasi e-Pusluh. Kurangnya pemahaman terhadap mekanisme dan prosedur pelaporan digital menjadi penyebab utama. Tim pun langsung memberikan pelatihan teknis mengenai alur pelaporan mulai dari PPL ke BPP hingga ke admin kabupaten. Penyuluh juga dibekali dengan teknik pemetaan geospasial berbasis Android. Hasilnya cukup menggembirakan penyuluh langsung paham cara pelaporan dan dalam waktu singkat laporan LTT mulai masuk lewat aplikasi e-Pusluh
Tim juga melakukan monitoring ke lapangan tepatnya di Kampung Rumbiak Distrik Oudate. Di sana ditemukan lahan padi dalam berbagai fase ada yang baru tanam sedang tumbuh hingga siap panen
Dari wawancara dengan petani Mudro Suratman dan Dartim dari Kelompok Tani Berkarya diketahui bahwa hasil panen masih tergolong rendah sekitar 1,5 ton per hektare. Faktor penyebabnya antara lain perubahan iklim terbatasnya benih unggul serta kurangnya sarana produksi seperti pupuk dan pestisida
Hingga akhir kunjungan lapangan dan dari laporan para penyuluh tercatat bahwa per 30 Mei 2025 capaian LTT Waropen naik menjadi 45,5 hektare. Meski begitu angka ini masih jauh dari target 142 hektare. Artinya masih ada kekurangan sekitar 96,5 hektare yang harus dikejar hingga September 2025
Menanggapi hal ini Kepala BRMP Papua Dr Aser Rouw SP MSi menegaskan pentingnya percepatan dan sinergi lintas sektor
“Percepatan tanam ini bagian dari strategi nasional untuk mengamankan produksi pangan. Semua pihak penyuluh petani dan pemerintah daerah harus bersinergi dan bekerja dengan sistem yang akurat cepat dan terstruktur” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya konsistensi dalam pelaporan. Data yang masuk melalui aplikasi e-Pusluh harus sinkron dengan laporan dari admin kabupaten dan penanggung jawab wilayah agar kebijakan yang diambil benar-benar tepat sasaran