"Inventor Biosaka Kunjungi Lokasi Food Estate Keerom, Papua"
Keerom,04/06/2023. Sam Daunema yang akrab disapa Om Sam, sebagai Ketua Kelompok Tani Maju Jaya menerima kunjungan langsung Penemu Biosaka yang sekarang ini tengah jadi perbincangan publik. Terobosan yang dilakukan anak milenial asal Blitar, Jawa Timur,Muhammad Anshar,itu disambut baik para petani.
Seperti halnya di tempat lain, Ansar mengajarkan langsung Biosaka kepada Kelompok Tani Maju Jaya yang saat ini berkecimpung budidaya jagung tepatnya lokasi Food Estate Zona 9. Beberapa Penyuluh BSIP Papua turut mengikuti pembelajaran biosaka di lahan jagung. Biosaka sebagai elisitor, signaling bagi tanaman,merangsang pertumbuhan sel-sel pada akar dan tanaman lebih giat tumbuh dan berproduksi. Biosaka dibuat dengan bahan yang tersedia dialam berupa jenis rumput rumputan/daun-daunan yang sehat,sempurna,ukuran daun simeteris,tidak terkena hama/penyakit,tidak bolong-bolong,tidak jamuran,ujung daun tidak kusam dan warna daun rata. Pembuatanya pun mudah, memilih rumput minimal 5 jenis yang berasal dari sekitar pertanaman, jenis dan warna rumput/daun bebas, tidak harus standar/seragam karena setiap waktu dan tempat bisa berbeda beda. Setelah itu siapkan wadah baskom berisi air bersih 2-5 liter dan
lakukan peremasan dengan tangan kanan,sementara tangan kiri memgang pangkal bahan.sekali meremas diikuti sekali memutar/mengaduk air ke kiri. Tangan kanan bergerak memutar ke kiri (berlawanan arah jarum jam). Peremasan dilakukan sampai ramuan homogen kisaran waktu 10-20 menit. Kepekatan ramuan biosaka dapat diukur dengan alat TDS (Total Doslved Solid) dan sebaiknya diatas 300 ppm dan untuk menjadi
sempurna di tas 500 ppm. Selanjutnya ramuan disaring dan dimasukan kebotol. Biosaka ini bisa langsung di aplikasikan dengan dosis 40ml/Tanki Volume 15 liter.
Biosaka hadir disini dengan harapan bahwa petani di Kampung Wambes Kabupaten Keerom dapat memanfaatkan lahan disekitarnya dan menjadikan biosaka sebagai elisitor untuk memudahkan petani dalam peningkatan produksi jagungnya.