“Diseminasi Olahan Ubi Jalar Terstandar di Mimika”
Timika-Tim BSIP Papua yang beranggotakan Koordinator Penyuluh Yuliana H. Rumsarwir, S.P.,M.Si beserta penyuluh dan teknisi hadir memenuhi undangan Dinas Ketahanan Pangan Kab. Mimika sebagai narasumber dalam kegiatan pelatihan pengolahan pangan lokal.
Pelatihan berlangsung selama lima hari (9-13 Oktober 2023). Dalam kegiatan ini melibatkan 50 peserta yang terdiri dari 30 peserta utusan 6 distrik (Distrik Mimika Timur, Distrik Wania, Distrik Kuala Kencana, Distrik Iwaka, Distrik Mimika Baru dan Distrik Kwamki Narama) dan kelompok binaan Dinas Ketahanan Pangan Mimika. Kegiatan ini dipusatkan di gedung serbaguna Dinas Ketahanan Pangan yang terletak di Jalan Poros SP2, Kampung Ninabua.
Yulius Koga, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Mimika dalam sambutannya menjelaskan melalui pelatihan ini, pangan lokal seperti keladi, ubi jalar (betatas), sagu dan nenas akan dikelola menjadi makanan lokal yang bisa disimpan dalam jangka waktu lama. Pangan lokal yang bisa bertahan lama bertujuan agar masyarakat mempunyai cadangan makanan yang cukup. Selain bertahan lama hasil olahan betatas, keladi, ubi dalam bentuk keripik bisa dijual untuk menambah penguatan pendapatan ekonomi keluarga.
“Selama ini pangan lokal setelah dipanen langsung direbus atau dibakar, namun hanya sekali makan dan tidak bisa disimpan lama karena rusak, akhirnya dibuang” ujar Yulius
Dikatakan, melalui pelatihan ini Dinas Ketahanan Pangan berupaya mencari solusi bagaimana caranya agar pangan lokal hasil panen bisa dibuatkan keripik ubi, keripik keladi, keripik petatas, mie sagu dan beras sagu.
Yuliana H. Rumsarwir menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian dalam programnya berupaya mengembangkan potensi hayati Indonesia untuk menjadi bahan pangan ditengah krisis pangan global saat ini.
“Papua sangat kaya dengan keragaman hayatinya khususnya untuk pangan lokalnya yang berpotensi untuk menjadi bahan pangan alternative. Untuk itu sangat disayangkan jika kita yang memiliki sumberdaya disini tidak kita manfaatkan” ujar Yuliana.
Pelatihan berjalan lancar sampai selesainya kegiatan. adapun produk olahan yang dihasilkan yaitu nugget keladi, nastar ubi jalar, donat ubi jalar dan biskuit milo ubi jalar.
Diharapkan dengan selesainya pelatihan ini, peserta dapat mempraktekkan ilmu yang telah diperoleh dengan melakukan pengolahan secara kreatif. Dengan pengolahan secara kreatif, akan menjadikan olahan pangan lokal menarik minat masyarakat serta meningkatkan nilai jualnya.