Cegah Inflasi, Dinas Pertanian Kota Jayapura Tanam Padi Varietas Nutri Zinc dan Panen Jagung
Dalam rangka mencegah inflasi dan menjaga ketahanan pangan di Kota Jayapura, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian melakukan penanaman padi varietas Inpari Nutri Zinc dan panen Jagung Hibrida Varietas Betras-1 di Muara Tami Koya Barat/Koya Timur, Selasa (12/9).
Kegiatan penanaman ini dihadiri oleh penjabat Wali Kota Jayapura Dr. Frans Pekey bersama jajarannya, dan Forkompimda tingkat Provinsi Papua dan Kota Jayapura serta perwakilan dari Kementerian dan Lembaga seperti Kementerian Pertanian turut hadir Ka. BSIP Papua Dr. Ir. Martina Sri Lestari, MP.
Pj. Wali Kota Jayapura, Dr. Frans Pekey mengatakan, kondisi nasional dan global sedang tidak baik-baik saja segala kemungkinan bisa dengan cepat terjadi perubahan termasuk keterbatasan ketersediaan bahan pangan.
Salah penyebabnya adalah faktor iklim El Nino yang berdampak pada perubahan iklim dan terjadinya musim kemarau yang panjang. Produksi pangan di beberapa terjadi penurunan hasil produksi sehingga berpengaruh terhadap distribusi pangan ke daerah-daerah." ucapnya.
Di wilayah kota Jayapura, pemerintah telah menyediakan lahan untuk pertanian kering dan basah di wilayah koya Timur dan Koya Barat. Saat ini tersedia lahan seluas 10 hektar yang siap untuk untuk ditanami padi. Namun pemerintah Kota Jayapura menargetkan garapan lahan untuk pertanian mencapai 300 hektar. Pengelolaan lahan pertanian itu tidak sebatas pada yang dikerjakan saat ini tetapi terus dimaksimalkan lahan-lahan tidur yang masih tersedia untuk pertanian, demikian akhir dari sambutannya.
Setelah Penanaman Padi dilakukan Panen Jagung Hibrida varietas Betras-1. Kota Jayapura mendapat alokasi penanaman jagung dari Kementerian Pertanian seluas 500 ha.
Harga komoditas Jagung yang dijual di pasaran sudah mulai naik berkisar antara Rp. 6.000 – 8.000,-. Untuk mengatasi lonjaknya harga jagung maka pemerintah kota Jayapura melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian terus menggerakkan para petani untuk menanam jagung. Tingginya harga jagung ini berdampak pada sektor peternakan, terutama peternakan unggas dan babi yang memang pengolahan pakanya membutuhkan bahan baku jagung.