BSIP Papua Ikut Mengikuti Sidang Pelepasan Varietas Unggul Sagu Dalam kurun waktu 14 tahun
Kabupaten Jayapura Lulus Sidang Pelepasan Varietas Unggul Sagu
Dalam kurun waktu 14 tahun, Kementerian Pertanian Republik Indonesia telah melepas 4 varietas Sagu Lokal menjadi Varietas Unggul Nasional yaitu Sagu Molat asal Maluku (2010), Sagu Selat Panjang Meranti asal Kab.Kep.Meranti (2013), Sagu Bestari asal Indragiri Hilir, Riau (2017), Sagu Tanah Luwu, Kab.Luwuk Utara (2022). Sementara Papua sebagai pusat keragaman hayati tanaman jenis palm ini, belum ada satupun varietas yang dilepas.
Kabupaten Jayapura melalui Badan Penelitian dan Pengembangan daerah (Balitbangda) telah menjalin kerjasama dengan BPSIP Papua sejak masih dalam naungan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (BPTP Papua) melaksanakan kegiatan Karakterisasi, Pendaftaran Varietas serta tahap awal persiapan pendaftaran varietas tanaman sagu. Dari kegiatan tersebut, terkarakterisasi 21 varietas sagu, 11 diantaranya telah memiliki Surat tanda Daftar Varietas sebagai hak kekayaan Kabupaten Jayapura. Dari 21 Sagu tersebut, terdapat 10 varietas sagu tidak berduri dan 11 sagu berduri.
Dalam kurun waktu 4 tahun kegiatan peneltian dan pengkajian sinergi Balitbangda Kabupaten Jayapura, BSIP Papua( BPTP-red), BRIN serta STIPER St. Thomas Aquinas, Kabupaten Jayapura telah mengikuti Sidang Pelepasan Varietas Perkebunan di Surabaya pada 15-17 Mei 2024 dengan keputusan Sidang, dua vareitas unggul lokal Sagu Yebha dan Dowbeta disetujui untuk dilepas sebagai varietas Unggul Nasional. Kedua varietas tersebut masing-masing Yebha dan Dowbeta memiliki produksi pati basah mencapai 1017,45 Kg/pohon dan 885 Kg/pohon. Sagu Yebha merupakan sagu tidak berduri dengan perawakan bak Ratu yang menjulang tinggi dan anggun berwarna hijau kekuningan sedangkan Dowbeta memiliki karakter duri yang kokoh dengan pelepah panjang yang berwarna hijau tua. Sidang pelepasan varietas tanaman Perkebunan dibuka oleh Direktur Jenderan Perkebunan, Andi Nur Alam Syah didampingi Prof. Andi Muhammad Syakir.